Ceritakanlah kembali peristiwa G 30 S PKI ,sebuah gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh pki
Sejarah
GlowsHD2236
Pertanyaan
Ceritakanlah kembali peristiwa G 30 S PKI ,sebuah gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh pki
1 Jawaban
-
1. Jawaban Janthy1403
PKI adalah partai komunis terbesar di indonesia, setelah Tiongkok dan Uni Soviet. Hubungan antara Bung Karno dengan partai ini cukup erat. bahkan, bung karno menggunakan slogan NASAKOM (nasionalis, agama, dan komunis). PKI berdiri di belakang naungan Soekarno. TNI AD dianggap sebagai penghalang bagi PKI yang ingin menjadikan Indonesia menjadi negara komunis. Hal ini dibuktikan dengan usulan PKI yg hendak membentuk angkatan ke-5 dengan mempersenjatai para kaum buruh dan tani. Para petinggi AD menolak hak ini dengan keras. hal inilah yang kemudian semakin menimbulkan perseteruan antara AD dan PKI. pada awal Agustus, Soekarno dikabarkan sakit keras. jika presiden meninggal, akan terjadi kekosongan jabatan. sehubung dengan ini, PKi menyebarkan adanya isu Dewan Jenderal yang hendak melakukan coup pada 5 Oktober nanti. mendengar hal ini, presiden lantas memanggil Ahmad Yani, Men/pangad, untuk menjelaskan benarkah isu tersebut. Yani mengatakan, Memang ada dewan jenderal, tetapi itu dewan untuk mengurus urusan kenaikan pangkat dalam lingkup AD. mendengar jawaban ini, bung karno lega. tetapi kemudian muncul lagi isu dokumen Gillrisch, yang memperkuat bahwa AD memang akan meng-coup Bung Karno pada 5 Oktober dengan bantuan angkatan darat AS. Kemudian, Bung Karno akan memanggil Ahmad Yani pada 1 Oktober 1965 untuk mempertanggung jawabkan semuanya. PKI berencana, akan melakukan coup terhadap Angkatan Darat dengan menculik para petinggi AD. pada 30 September 1965, gerakan yang dipimpin oleh Letkol. Untung Sjamsuri ini memulai gerakan menculik 7 jenderal yang dianggap tidak loyal terhadap Soekarno. gerakan ini dilancarkan pada tanggal 1 Oktober dini hari. hidup atau mati, mereka bawa saja. para Jenderal yang ditangkap sudah dlm keadaan meninggal adalah Letjen Ahmad Yani, Brigjen D. I. Pandjaitan dan Mayjen M. T. Haryono. Jenderal A. H. Nasution, yg menjadi target utama PKi, berhasil meloloskan diri dengan melompati dinding pembatas keduber Irak. namun, anak bungsunya, Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Andeas Tendean yang menjadi korban kebiadaban PKI. adapun jenderal yang masih hidup digiring ke Lubang Buaya. diantara jenderal yang masih hodup adalah S. Parman. ironisnya, S. Parman adalah adik seorang petinggi PKI, Ir. Sakirman. disinilah mereka disiksa hingga menghembuskan napas terakhir. Mereka dibantai tanpa perikemanusiaan. mayat jenderal yang telah meninggal diseret begktu saja layaknya binatang. setelah meninggal, ketujuh jenderal tersebut kemudian dimasukkan ke sumur di daerah lubang buaya. pada 3 oktober, atas bantuan Ajun Inspektur Polisi Dua Sukitman, mayat ketujuh jenderal tersebut berhasil ditemukan. namun penggalian dilakukan pada 4 Oktober 1965. pada 5 Oktober 1965, menjadi hari yang penuh dengan duka. dimana biasanya perayaan ABRI dirayakan dengan penuh gemilang, namun kali ini dirayakan dengan air mata dan duka. iringan panser-panser membawa peti ketujuh jenderal. Akhirnya, jenderal yang terbunuh dalam peristiwa G30S/PKI ini mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi, karena berkorban demi menegakkan kemurnian pancasila. pangkat mereka pun dinaikkan satu tingkat secara anumerta.
Jenderal yang terbunuh dalam peristiwa ini adalah:
1. Jenderal TNI (anm) Ahmad Yani
2. Letjen TNI (anm) R. Soeprapto
3. Letjen TNI (anm) S. Parman
4. Letjen TNI (anm) M. T. Haryono
5. Mayjen TNI (anm) D. I. Pandjaitan
6. Mayjen TNI (anm) Seotoyo Siswomihardjo
7. Kapten CZI TNI (anm) Pierre Andreas Tendean