jelaskan kehidupan masyarakat pada masa kerajaan kutai
Sejarah
akbarloker
Pertanyaan
jelaskan kehidupan masyarakat pada masa kerajaan kutai
1 Jawaban
-
1. Jawaban shelna98
Kehidupan ekonomi masyarakat Kutai diperkirakan ditunjang dari sektor pertanian, baik sawah maupun ladang. Selain itu, melihat letaknya yang strategis, yaitu di sekitar Sungai Mahakam yang menjadi jalur perdagangan Cina dan India, membuat Kerajaan Kutai menarik untuk disinggahi para pedagang. Dengan begitu, bidang perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai. Kehidupan ekonomi masyarakat Kutai meningkat dengan diangkatnya Raja Mulawarman. Beliau adalah raja yang mulia dan dermawan. Terbukti dengan memberi sedekah kepada rakyatnya berupa 20.000 ekor sapi yang diletakkan di Waprakeswara.
2. Kehidupan Sosial Berdasarkan terjemahan prasasti-prasasti bukti peninggalan Kerajaan Kutai, dapat diketahui bahwa masyarakat di Kerajaan Kutai tertata, tertib dan teratur. Diperkirakan masyarakat Kutai telah terbagi menjadi beberapa kasta. Dari bukti prasasti yupa yang ditemukan, tulisan yang digunakan merupakan huruf Pallawa dengan menggunakan bahasa Sanskerta serta dengan pemberian hadiah sapi, disimpulkan bahwa dalam masyarakat Kutai terdapat golongan brahmana, yang sebagaimana memegang monopoli penyebaran dan upacara keagamaan. Selain golongan brahmana, terdapat pula golongan ksatria. Golongan ini terdiri dari kerabat dekat raja dan raja itu sendiri. Dikatakan dalam satu sumber bahwa keluarga Kudungga (selain dia) pernah melakukan upacara Vratyastima, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta ksatria. Terbukti dari arti nama nama raja yang memerintah Kerajaan Kutai (kecuali Kudungga ) yaitu adanya kata ‘warman’ di akhir nama raja yang berasal dari bahasa Sanskerta. Penambahan nama ”warman” biasanya melalui upacara atau penobatan raja secara agama Hindu.
3. Kehidupan Agama Kerajan Kutai mempercayai agama Hindu yaitu Hindu Syiwa. Tetapi di luar golongan brahmana dan ksatria, sebagian besar masyarakat Kutai masih menjalankan adat istiadat dan kepercayaan asli mereka. Jadi, walaupun Hindu telah menjadi agama resmi kerajaan, masih terdapat kebebasan bagi masyarakatnya untuk menjalankan kepercayaan aslinya.