B. Arab

Pertanyaan

pidato tentang sujud syukur

1 Jawaban

  • Yang saya hormati Bpk. Ky.H. Abu Bakar
    Yang saya hormati Bpk. Ibrahim sekeluarga
    Bapak dan Ibu para tamu undangan yang berbahagia
    Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah,
    Berapa banyak kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada kita sebagai hamba-Nya. Sudahkah kita bersyukur. Jika kita hitung maka kita tidak akan sanggup mengungkapkan seberapa banyak jumlahnya yang sudah diberikab. Ini artinya betapa banyak kenikmatan yang Allah SWT anugerahkan kepada kita, maka sudah selayaknya kita senantiasa bersyukur kepadaNya. Syukur terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT, akan membuat nikmat itu sendiri bertambah. Sementara sebaliknya, ingkar/kufur nikmat yang diberikan-Nya, akan membuat diri kita terkena azab dari-Nya, sebagaimana Allah SWT berfirman:
    Artinya :
    “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Q.S. Ibrahim[14]: 7)
    Dalam Qs. An-Nahl juga disebutkan,
    Artinya :
    ”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (Q.S. An-Nahl [16]: 78)
    Artinya:
    “Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl:18).
    Arti syukur adalah berterima kasih. Syukur nikmat adalah berarti berterimakasih atas suatu anugerah atau pemberian. Dalam hal ini nikmat datang dari Allah SWT. Adapun macam-macam nikmat diantaranya adalah:
    1. Nikmat Jasmani / Fisik
    2. Nikmat Rohani / Mental
    Diantara contoh perilaku bersyukur kepada Allah SWT adalah :
    1. Bersyukur dengan Hati dan Perasaan
    - Menghindari perilaku buruk yang dibenci manusia dan Allah SWT seperti kikir, ria’, keji, dendam, sombong, takabur, munafik, dan sebagainya.
    - Selalu ingat kepada Allah SWT dan juga mengingat mati.
    - Memiliki perasaan cinta kepada Allah SWT dan Rasulnya melebihi apapun juga.
    - Mengejar kenikmatan akhirat untuk masuk surga.
    2. Beryukur dengan Mulut / Ucapan
    - Terbiasa Membaca Al-Quran atau tadarus
    - Menyebarkan dan mengajarkan ilmu yang dimiliki
    - Selalu ingat Allah dengan berzikir di manapun dan kapanpun kita berada seperti tahlil, tahmid, istigfar, takbir, ta'awudz, dan lain sebagainya
    - Senantiasa berdoa kepada Allah untuk mendoakan diri sendiri, keluarga, kerabat, musuh, dan lain sebagainya.
    mampu dan memenuhi syarat
    4. Bersyukur dengan Harta Benda
    - Membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan finansial
    - Menabung di bank syariah yang jauh dari praktek riba
    - Membangun mushala, masjid, sekolah, jembatan, dan sebagainya
    - Menyumbang dana untuk membiayai perang jihad
    - Membuat rumah sakit umum
    - Mendirikan panti asuhan dan panti jompo islam

    Jika sudah, tentulah kita akan lebih banyak mengatakan “Alhamdulillah”. Seperti dalam hadits Rasulullah Saw, ”Perhatikanlah orang yang berada di bawah tingkatanmu (dalam urusan duniawi), dan jangalah kamu memandang kepada orang yang berada di atasmu. Itu lebih layak bagimu supaya kamu tidak menghina pemberian Allah kepadamu.” (HR.Muslim).
    Bersyukur atas nikmat adalah bukti bagi lurusnya keimanan dalam jiwa manusia. Dan orang yang bersyukur kepada Allah akan selalu merasakan muroqobatullah (Kebersamaan Allah) dalam mendayagunakan kenikmatan-Nya, dengan tidak disertai pengingkaran, perasaan menang dan unggul atas makhluk lainnya. 
    Mensyukuri nikmat yaitu dengan mengungkapkan rasa kesyukuran dengan 3 cara: 
    1. Mengakui di dalam bathin
    2. Mengucapkannya dengan lisan, 
    3. Menggunakan nikmat sesuai dengan kehendak pemberi nikmat. (Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 2007 : 229)
    Adapun manfaat dari syukur adalah: 
    1. Mensucikan jiwa
    2. Mendorong jiwa untuk beramal sholeh dan mendayagunakan kenikmatan secara baik melalui hal-hal yang dapat menumbuhkembangkan kenikmatan tersebut.
    3. Menjadikan orang lain ridho dan senang kepada jiwa itu dan kepada pemiliknya, sehingga mereka mau membantu dan menolongnya.
    4. Memperbaiki dan melancarkan berbagai bentuk interaksi dalam sosial masyarakat, sehingga harta dan kekayaan yang dimiliki dapat terlindung dengan aman. (Jalaludin Rahmat, 1997: 216)
    Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah,
    Oleh karena itu, marilah kita syukuri nikmat yang Allah SWT berikan dengan meningkatkan iman, takwa, ilmu dan amal sholih kita, agar nantinya kita jangan termasuk golongan orang-orang yang rugi.
    Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat dan semoga dapat memperbaiki ibadah kita kepada Allah.

    سبحانك لا علم لنا إلاّ ما علّمتنا إنّك أنت العليم الحكيم
    والسّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pertanyaan Lainnya