B. Indonesia

Pertanyaan

buatlah cerpen tentang pengalaman pribadi 2000 kata



-bantuin ya besok di kumpulin

1 Jawaban

  • PEMBAHASAN

    Cerpen adalah cerita singkat imajinatif dengan memiliki kuantitas 500 kata atau kurang dari 10.000 kata dengan disajikan dalam alur tunggal dan menanggalkan kesan.

    Berikut ini adalah 7 unsur intrinsik pondasi cerpen :

    1) Tema adalah gagasan yang menjadi landasan teks tertulis.

    2) Tokoh dan penokohan

    Tokoh adalah pelaku yang dilibatkan untuk mengemban ceritanya. Penokohan adalah bagian dari perwatakan/karakter diperankan masing-masing tokoh cerita.

    3) Plot adalah serangkaian kejadian yang mengembangkan suatu cerita melalui 5 elemen utama yaitu orientasi, komplikasi, klimaks, anti klimaks, dan resolusi [denouement].

    4) Setting [Latar] adalah ruang lingkup dari peristiwa/kejadian yang muncul dalam cerita baik dari penggambaran tempat, waktu dan suasana (mood).

    5) Sudut pandang adalah cara pandang si penulis dalam memposisikan dirinya terlibat dalam cerita, apakah sebagai orang pertama, kedua dan ataupun ketiga.

    6) Gaya bahasa adalah gaya penulisan yang disuguhkan dalam cerita terkait diksi, majas sebagai spesifikasi dari si penulis.

    7) Amanat adalah pesan moral, sisi positif, nasihat yang bisa diambil hikmah oleh pembaca.

    Contoh cerpen dengan title "Gondoruwo."

    Pada saat itu, aku sedang liburan di rumah nenek di Sukabumi dan tepatnya memasuki bulan Ramadhan. Seperti biasa, hari-hariku bersama teman-teman melakukan kegiatan rutin, seperti : shalat Tarawih, Tadarus, dan shalat Jumat di masjid. Setelah tadarus, kami berbincang-bincang di depan masjid. "Dew, ikut jalan-jalan ke sawah bareng kami, yuk", kata Ira. "Ayolah, mumpung masih pagi begini, udaranya masih seger dan bagus buat kesehatan paru", rengek Ira. Aku bingung waktu itu karena sudah ada janji dengan tante Rina, tante Erlin dan Om Agus untuk bermain karambol bersama di rumah. "Ayolah Dew, kita kan masih liburan puasa. Entar nih ya, kalau main kesiangan, hawanya panas terus dehidrasi. Jadi lemes badannya", kata Lisa sembari memegang tanganku. "Bukan begitu guys, aku ada janji sama om dan tanteku di rumah", kataku. "Kan cuman bentar ajah, jalan-jalannya. Lagian pasti dimaklumin kalau telat datang ke rumah. Tinggal minta maaf karena habis main sama teman, gitu kan beres. Betul nggak, guys", kata Yusuf sambil meringis. Ira, Lisa, Septi, dan Jeri pun ikut menyahut, "Itu betul kata Yusuf, Dew." "Ya udah, kalau gitu. Beneran ya nggak pake lama-lama", kataku. Aku langsung menyetujui ajakan teman-temanku. Kami pun mulai berjalan menyusuri jalan ke arah sawah yang dimaksud. Sambil bersenda gurau, kami pun terhenyak ketika Lisa mengatakan sesuatu yang aneh. "Guys, bukannya nakutin. itu jalanan ke sawah lewat kuburan. Kita nggak apa-apa, nih?", kata Lisa. Kami hanya diam seribu bahasa dan kemudian Jeri tiba-tiba nyeletuk, "Tenang aja ladies, Jeri sang pemberani ini bakalan melindungi kalian jika terjadi sesuatu." Kami hanya tersenyum melihat tingkah Jeri.

    Di saat hampir melewati rumah yang berada di dekat kuburan, aku pun mulai panik. "Guys itu siapa ya yang duduk di teras rumah?", kataku. "Yang mana sih, Dew?", kata Septi. "Itu tuh yang ada di teras rumahnya Linda teman kita. Itu kenapa hitam legam gitu, ya. Nggak kelihat jelas soalnya. Itu orang atau jangan...jangan", kata Lisa. Aku, Septi, Lisa dan Ira merasa ketakutan. "Aduh bulu kudukku, merinding nih", kata Yusuf. Pada saat itu, Jeri tiba-tiba langsung beranjak pergi tanpa diketahui jelas alasannya. Kami pun akhirnya ikutan lari tunggang langgang sekencang kuda mengikuti Jeri. Akhirnya kami berhenti di bawah tiang lampu bersinar terang dengan nafas tersengal-sengal. "Jeri, kenapa tadi kamu buru-buru pergi begitu aja, sih", kataku. Kami kan jadi ikutan ngibrit juga",

    kataku. "Guys, maaf, aku kebelet kencing nih. Sebentar aku ke WC masjid dulu," kata Jeri. Jeri pun menuju ke WC masjid, dan beberapa menit kemudian Jeri menghampiri kami kembali. "OK, kita perjelas ya. Aku minta maaf yang sedalam-dalamnya, aku tadi belum sempat ngejelasin karena kondisinya nggak memungkinkan. Tadi ngapain lari segala!? Aku pun panik ketika lihat kalian lari", kata Jeri. "Kamu tu nyebelin deh. Iya, kami maafin. Kami tadi takut setelah lihat sosok hitam di teras rumahnya Linda. Kami kira itu gondoruwo", kataku sambil gigit jari. "Kalian ini bikin jantungku mau copot aja. Makanya, jangan sering nonton film horror. Jadi parno deh. Itu tadi om Angus. Ya jelas kelihatan gelap. Beliau duduknya berlawanan arah sinar lampu remang. Om Angus adalah kerabat jauhnya Linda dari Papua, " kata Jeri. Setelah mendengar penjelasan Jeri, kami pun hanya saling tatap dan akhirnya tertawa terpingkal-pingkal atas kekonyolan tingkah kami. Itu benar-benar pengalaman seru kebersamaan kami.

    ================

    Pelajari lebih lanjut :

    Penokohan

    brainly.co.id/tugas/27780181

    Unsur intrinsik cerpen

    brainly.co.id/tugas/27214432

    ================

    Details

    Kelas : IX

    Mapel : B. Indonesia

    Bab : Unsur intrinsik & ekstrinsik

    Kode : 9.1.15

    Kata Kunci : Cerpen, Karya fiksi

    #TingkatkanPrestasimu

Pertanyaan Lainnya