B. Indonesia

Pertanyaan

tolong bantu melanjutkan cerpen
tolong bantu melanjutkan cerpen

1 Jawaban

  • aku terus melangkah memasuki koridor sekolah. Beberapa kali teman teman ku yang menunduk kaku menabrakku dengan acuh. Ya! begitu acuh. Bukannya minta maaf, mereka terus saja berjalan tak memperdulikanku yang mulai kesal. Aku memasuki kelas Seperti biasa menyimpan tas di kursi kemudian menyapa Rina yang menunduk di sebelahku. Walau sedikit samar, terdengar isak tangis dari wajahnya. tak sempat aku menyentuh pundaknya, ia berdiri dengan mata memerah kemudian pergi meninggalkanku yang kebingungan.

    Bel pertama berbunyi. Pak Mukri memasuki kelas. Ia adalah salah satu guru teramah di sekolah ini. Pembelajarannya sangat menyenangkan. tapi tidak untuk kali ini. Beberapa kali aku mencoba mengajukan pertanyaan, ia lagi lagi tak menghiraukanku sama seperti tadi pagi saat di pos.
    Aku bosan. Kuputuskan menuju toilet untuk mencuci wajah.
    "Rin, ke toilet yuk" ujarku mengajak Rina.
    Ia tak memperdulikanku.
    "Ayo Rin, wajah kamu sembab gitu, yuk cuci muka" ajakku sekali lagi.
    sekali lagi aku tak dihiraukan.
    Dengan kesal aku melangkah ke luar kelas.
    Sesampai di toilet aku membasuh wajah. kemudian sesekali membenahi rambutku.
    Tiba-tiba Rina dan Nadin mengagetkanku. Mereka datang dengan isak tangis yang menggebu.
    "Rin, ikhlas rin ikhlas" ucap Nadin sambil mengelus pundak Rina.
    "ini terlalu mendadak din" jawab Rina.
    "Semua sayang Zahra, semua pasti bisa ikhlasin dia" ucap Nadin
    "Zahra? ucapku kaget. Bagaimana tidak? mereka menyebut namaku.
    "Kita sebagai sahabat hanya bisa doain semoga Zahra tenang di sana".
    Rasanya seperti tersambar petir.Hampir saja tubuhku jatuh mendengarnya. Ternyata keanehan yang kualami sedari pagi sudah menemukan jawabannya.
    Kuulurkan tanganku menyentuh rambut Rina. Tapi apa? tanganku tak benar benar bisa menyentuh, seolah olah menembus rambutnya yang hitam tebal.