Apa perbedaan nilai nilai hikayat dan cerpen
Pertanyaan
2 Jawaban
-
1. Jawaban Bunga3006
Nilai nilai hikayat adalah nilai yang releven atau sesuai dengan kehidupan sehari hari. Dan nilai cepen adalah nilai yang menggambarkan kehidupan penulis atau sesuai dengan penulis inginkan -
2. Jawaban lidiasinabariba
Hasil observasi Unsur Intrinsik
Jika dilihat akan ada perbedaan antara unsur intrinsik hikayat dan unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen dan hikayat. Sebelumnya, mari kita membahas unsur-unsur intrinsik yang ada dalam hikayat dan cerpen, penulis juga akan menampilkan kutipan yang bersangkutan dengan unsur intrinsik yang ada
Unsur intrinsik yang akan dibahas pertama adalah latar. Latar tempat yang ada pada hikayat diatas adalah Sungai Duyung diambil dari penggalan “…., anak Hang Mahmud. Mereka bertempat tinggal di Sungai Duyung”.sedangkan latar tempat di dalam cerpen tidak dijelaskan. Untuk latar waktu yang dipakai pada hikayat dan cerpen ialah sama, yaitu masa lampau. Diambil dari penggalan " Pada zaman dahulu hiduplah seorang….” Dan Pada suatu ketika ada seorang pemuda yang bernama Hang Tuah” Peggalan-penggalan tersebut menunjukkan hal itu terjadi pada zaman dahulu.
Unsur intrinsik yang selanjutnya adalah tema. Tema yang terdapat pada hikayat ialah kepahlawanan,kalimat yang membahas itu adalah “Pemberontak itu datangke hadapan Hang Tuah lalu menikamnya bertubi-tubi. Maka Hang Tuah punMelompat dan mengelak dari tikaman orang itu. Hang Tuah lalu mengayunkankapaknya ke kepala orang itu, lalu terbelalah kepala orang itu dan mati”. Sedangkan tema cerita pendeknya adalah kedermawanan, tema itu didapat dari penggalan “Kedermawanannya itu di sukai oleh rakyat.Hang tuah memberikan 10 logam emas kepada setiap orang. Semua warga di desa itu hidup damai dan sejahtera”.
Unsur intrinsik berikutnya adalah plot/alur cerita. Alur cerita yang terdapat pada hikayat diatas adalah maju. Penggalan yang dapat menyatakan alurnya maju adalah “…… Seluruh tubuh Hang Tuah berbau sepertiwangi-wangian. Siang harinya, Hang Mahmud pun menceritakan mimpinya kepada istri dan anaknya.... Maka Hang Tuah punMelompat dan mengelak dari tikaman orang….”. untuk plot/alur cerpen adalah maju, dibuktikan oleh penggalan “Pada zaman dahulu hiduplah seorang adik kakak mereka adalah orang kaya yg baik hati adiknya bernama hang tuah dan kakaknya bernama hang tuan…. hang tuah memberikan 10 logam emas kepada setiap orang.warga di desa itu hidup damai dan sejahtera”.
Unsur intrinsik yang ke-4 adalah penokohan. Tokoh tokoh yang ada di hikayat adalah Hang Tuah, Hang Mahmud, Dang merdu, dan baginda raja. Sedangkan di dalam cerita pendek tokohnya ialah Hang Tuan, Hang tuah, Buaya raksasa, Anak Buaya.
Yang berikutnya adalah unsur intrinsik yaitu sudut pandang didalam hikayat dan cerita pendek ini menggunakan sudutpandang orang ketiga serba tahu karena yang dipakai adalah kata ganti orang ke 3 ataupun nama tokoh itu sendiri. Penggalannya adalah “ia melihat jalan tembusan itu.ia melewati tembusan itu dan akhirnya setelah 10 menit ia sampai.ia di tanya oleh anak buaya itu…..” dan “…seperti biasa,Hang Tuah membelah kayu untukpersediaan…”
Yang berikutnya adalah gaya bahasa. Jika anda memperhatikan dengan seksama, gaya bahasa yang digunakan didalam cerpen maupun hikayat sangat berbeda. Pada hikayat ditemukan kalimat-kalimat seperti “Gemparlah negri Bintan itu dan terjadi kekacauan dimana-mana” penggalan tersebut adalah bahasa melayu. Jika di cerpen kita tidak bias menemukan penggalan seperti tadi, tetapi kita dapat menemukan kalimat seperti “Karena terburu buru hang tuan tidak melihat jalan tembusan terdekat untuk sampai di gunung tersebut” jika dilihat kedua penggalan menguuunakan gaya bahasa yang berbeda. Hikayat menggunakan kalimat kalimat yang sedikit bertele-tele dan sulit dimengerti, serta bahasa yang digunakan, sulit untuk dimengerti, sedangkan cerpen menggunakan bahasa bahasa yang mudah dipahami.